tag:blogger.com,1999:blog-53344994181263760782024-03-12T20:16:10.003-07:00maintenance engineeringCatatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-53978615553941190522011-01-18T21:40:00.001-08:002011-01-18T21:40:33.171-08:00Tekanan-tekanan hidup <br />Perubahan situasi dan kondisi krisis global saat ini, membawa perasaan banyak jiwa menjadi gundah, khawatir, takut, emosi tinggi, dan tidak sedikit yang menjadi kebingungan akan kelanjutan kehidupannya di masa depan.<br />Banyak orang yang kemudian sulit menggambarkan perasaan yang sesungguhnya sedang dialaminya, sehingga hanya semakin menambah banyaknya pribadi yang mengalami tekanan-tekanan dalam hidupnya.<br />Namun, tidak sedikit pribadi yang mengalami perubahan dari tidak serius menjadi lebih serius dalam bekerja, lebih rajin dalam berjuang menjalankan usaha dan bisnis.<br />Sebetulnya, ada dua pola tekanan – yang satu demikian cantiknya sehingga tidak dirasakan sebagai tekanan; dan yang satu lagi demikian menyiksanya sehingga merenggut seseorang keluar dari kenyamanan rumah tangganya dan menjadikan jalanan sebagai tempat tinggalnya. <br />Berikut adalah beberapa tekanan yang mungkin sedang menghimpit kita dari kebebasan yang semestinya, yang disarikan dari pointers Mario Teguh Morning Talk – Under Pressure : <br />1. Tekanan Persepsi<br />Pelajaran dan tuntunan itu tampil dan ada se-nyata batu yang tergigit dalam kunyahan nasi, dan tidak untuk dipersepsikan selain sebagai yang telah terbuktikan.<br />Tetapi persepsi kita – cara pandang yang dihasilkan oleh pendapat dan pengertian kita, sering membuat kita menerapkan pendekatan pada hidup, yang membuat kita berpacu kencang terbentur-bentur di jalan-jalan lingkar yang rumit, hanya untuk dipaksa masuk kembali ke jalan yang paling mendekatkan.<br />Dalam kondisi seperti saat ini, banyak di antara kita yang memajukan persepsi masing-masing yang pada akhirnya menjadi sebuah ajang peperangan yang saling menjelekkan persepsi orang lain.<br />2. Tekanan Kebutuhan<br />Bila seseorang bisa sampai pada keadaan di mana dia tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, pasti ada hal-hal yang harus diperbaiki pada persepsi-persepsi, keputusan-keputusan, dan cara-caranya.<br />Karena, kita sering membutuhkan yang tidak kita butuhkan, dan dengan keyakinan yang tidak mengerti, menafikan yang paling kita butuhkan.<br />Dalam suasana krisis global seperti ini, banyak orang yang merasa berada dalam tekanan kebutuhan yang terjadi sebagai akibat tidak tegasnya terhadap pilihan-pilihan keputusan yang baik.<br />3. Tekanan Keinginan<br />Ada anggapan bahwa semakin banyak keinginan kita, akan semakin tinggi tingkat tekanan hidup kita. Itu tidak sepenuhnya benar. <br />Karena tidak semua keinginan memberikan beban yang berat.<br />Hanya keinginan-keinginan yang tidak didasari oleh nilai-nilai yang baik, yang akan menghasilkan pemaksaan-pemaksaan diri yang berat.<br />Dalam perasaan dan kondisi yang menghimpit ini, kita sering meminta kepada Beliau Yang Maha Memiliki agar memenuhi seluruh keinginan kita dengan cara-cara yang tidak mendekatkan kita bagi terbagikannya izin dari-Nya untuk memenuhi.<br />4. Tekanan Kewajiban<br />Kewajiban minimal kita hanya sebanding dengan kebutuhan dasar kita. <br />Tetapi kita semua terdorong untuk mencapai tingkat-tingkat yang lebih tinggi dari tingkat di mana kita berada sekarang, yang menghasilkan pembengkakan dari kewajiban-kewajiban kita.<br />Sehingga kita membuat lebih banyak perjanjian. Kita terlibat dalam lebih banyak kesibukan dan keharusan.<br />Berbagai tekanan yang melanda kita,mengkomposisikan perasan dan pikiran yang penuh sesak dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan.<br />5. Tekanan Umur<br />Ini adalah tekanan yang paling sering tidak kita rasakan, sampai saat di mana batasan-batasan umur menjadi aktif dalam mempermalukan keinginan-keinginan kita.<br />Itu sebabnya kita membutuhkan pengingatan yang terus menerus mengenai keharusan untuk memaksimalkan upaya agar kita menjadi apa pun yang bisa kita capai, selama umur masih ramah membagi tenaga-nya kepada kita.<br />Tekanan-tekanan itu begitu menghimpit kehidupan kita, yang membuat di antara kita yang merasa tak bebas lagi melangkah dalam menjadikan diri ini sebagaimana seharusnya menjadi. <br />Langkah-langkah yang sebelumnya gagah, menjadi tertahan seakan-akan tidak ada lagi jalan dan cara lain untuk menuju pencapaian-pencapaian yang lebih baik di masa depan. <br />Jika kita ikhlas dalam menjalani dan menerima semua yang terjadi dalam kehidupan ini,maka sebetulnya banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik untuk kita lebih berani berjalan.<br />Mudah-mudahan pengertian ini dapat menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih berbahagia dalam kedamaian yang penuh kesyukuran.<br />Kami mengundang Anda untuk menjadi member milis MTSC dengan mengirimkan email kosong ke This e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it , untuk mendapatkan tulisan-tulisan, updates, events maupun gathering dari Bapak Mario Teguh langsung dan juga dari para Super Members Milis MTSC.<br />Extracted from Mario Teguh Morning Talk's pointer – Under Pressure<br />by Elisa ChristantoCatatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-87902807575637543092010-03-29T23:12:00.001-07:002010-03-29T23:13:00.338-07:00<a href="<a title="View Laporan Pemeriksaan Compressor on Scribd" href="http://www.scribd.com/doc/29150206/Laporan-Pemeriksaan-Compressor" style="margin: 12px auto 6px auto; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 14px; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none; display: block; text-decoration: underline;">Laporan Pemeriksaan Compressor</a> <object id="doc_908659974136223" name="doc_908659974136223" height="500" width="100%" type="application/x-shockwave-flash" data="http://d1.scribdassets.com/ScribdViewer.swf" style="outline:none;" rel="media:document" resource="http://d1.scribdassets.com/ScribdViewer.swf?document_id=29150206&access_key=key-4fzrdaontd5732qix8a&page=1&viewMode=list" xmlns:media="http://search.yahoo.com/searchmonkey/media/" xmlns:dc="http://purl.org/dc/terms/" > <param name="movie" value="http://d1.scribdassets.com/ScribdViewer.swf"> <param name="wmode" value="opaque"> <param name="bgcolor" value="#ffffff"> <param name="allowFullScreen" value="true"> <param name="allowScriptAccess" value="always"> <param name="FlashVars" value="document_id=29150206&access_key=key-4fzrdaontd5732qix8a&page=1&viewMode=list"> <embed id="doc_908659974136223" name="doc_908659974136223" src="http://d1.scribdassets.com/ScribdViewer.swf?document_id=29150206&access_key=key-4fzrdaontd5732qix8a&page=1&viewMode=list" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" height="500" width="100%" wmode="opaque" bgcolor="#ffffff"></embed> </object>"></a>Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-73046011623192472632010-03-29T23:06:00.000-07:002010-03-29T23:08:56.624-07:00<a href="http://www.scribd.com/doc/29150206/Laporan-Pemeriksaan-Compressor"></a>Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-91783175088075530622009-11-02T06:35:00.000-08:002009-11-02T07:53:42.720-08:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_0svznwHuUCs/Su8AI4bJFAI/AAAAAAAAABI/8Hoe1-otDQA/s1600-h/evo_engine.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 250px; height: 165px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_0svznwHuUCs/Su8AI4bJFAI/AAAAAAAAABI/8Hoe1-otDQA/s320/evo_engine.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399534630825694210" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Tanda-tanda demam pada manusia, badan terasa menggigil (gemetar). Kalau pada mobil, mesin bergetar berarti ada komponen tak beres. Gangguan itu sangat menyebalkan, terutama saat menunggu lampu rambu (traffic light), suara mesin terdengar pincang.<br /><br />Mereka-reka penyebab mesin bergetar, bisa mengeluarkan banyak biaya ketika akan dibawa ke bengkel. lain hal, jika Anda sudah mengetahui biangnya, tak bakalan dikelabui mekanik. Mungkin, beberapa petunjuk di bawah ini bisa membantu Anda.<br /><br />1. Busi mati<br />Mesin pincang, nggak cuma kondisi stasioner juga saat jalan. Biasanya, dari 4 busi ada satu yang mati. Solusinya, ganti busi, disarankan semuanya agar kondisinya sama.<br /><br />2. Distributor rusak<br />Sistem pengapian tidak sempurna akibat distributor rusak, membuat putaran mesin tidak rata.<br /><br />3. Koil rusak<br />Mesin bergetar, langsung mati dan tidak bisa dihidupkan. Bila kerusakan koil sudah parah, mesin sulit dihidupkan. ganti komponen pembangkit listrik ini.<br /><br />4. Sistem Injeksi terganggu<br />Untuk mobil yang sudah menggunakan sistem pasokan bahan bakar injeksi. Gejalanya, mesin bergetar dengan frekuensi agak jarang dan muncul pada putaran mesin tinggi. Jika kerusakan belum parah atau sekadar terjadi penumpukan kotoran, bisa dilakukan pembersihan dengan kalibrasi ulang nosel injektor.<br /><br />5. Karburator kotor atau bermasalah<br />Mesin tidak akan bekerja sempurna dan timbul getaran. Komponen ini punya tugas menyuplai bensin ke silinder.<br /><br />6. Setelah idle dan valve karburator<br />Ini khusus untuk mobil yang masih memakai karburator. Bila setelan idle terlalu tinggi dan katup karburator tak menutup sempurna, mesin bergetar saat dimatikan. sebab, kala kunci kontak sudah di off, mesin masih mendapat suplai bensin. jadi, perlu setel ulang karburator. (Sasmita Pribadi)Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-42821769614350365732009-07-01T07:08:00.001-07:002009-07-01T07:08:33.800-07:00OVERHEAD CRANE DAN GANTRY ( kerangka luncur )Crane dan komponennya merupakan investasi peralatan yang sangat mahal. Crane mempunyai peranan yang fital pada sektor industri yang menggunakannya. Oleh karena itu, pengoperasian yang benar, inspeksi dan perawatan sangat dibutuhkan untuk menghindari breakdown dan kecelakaan kerja.<br /><br />Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat instalasi crane dan komponen<br />1. Keakurasian kelurusan Lajur rell (runaway rail) harus sempurna<br />2. Yakinkan semua perakitan alat dan komponen pendukung sesuai dengan instruksi manufaktur pembuat.<br />3. Pastikan sambungan, baud, mur dan pin-pin pengunci dalam kondisi kencang.<br />4. Singkirkan alat-alat/ barang-barang yang tidak perlu seperti baud, obeng, mur, palu dll. Alat atau barang-barang tesebut akan sangat membahayakan keselamatan manusia dan juga overhead crane itu sendiri, apabila tertinggal pada rell, gilder setelah instalasi.<br />5. Lumasi/grease bearing dan tambah oli gearbox jika diperlukan.<br />6. Lumasi/grease hoisting cable.<br />7. Pastikan tidak ada kotoran setelah instalasi seperti oli, grease yang tertumpah, kain lap dll. Bersihkan dan pastikan kering jika ada cairan yang tertinggal.<br /><br />Pengecekan setelah crane selesai diistalasi.<br />1. Cek semua operasi pergerakan crane kesegala arah.<br />2. Cek hoisting unit terutama suply tiga phase<br />3. Cek dan lakukan penyetelan pada semua brake (sistem pengereman)<br />4. Cek semua limit stop, atau pengunci atau alat pengaman dan lakukan penyetelan yang sesuai<br />5. Operasikan crane secara pelan kesegala arah, sepanjang jalur rell traveling, jalur rel traversing dan sepanjang jalur pengangkat. <br />6. Test crane dengan beban pengganti. Beban operasional tidak boleh lebih 80 % dari beban maksimum pengganti saat test, dan beban test tidak boleh lebih 125 % dari rata-rata beban operasional, kecuali sesuai dengan yang recomendasikan oleh manufakur pembuat.Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-66194798050147718182009-07-01T07:03:00.000-07:002009-07-01T07:07:22.764-07:00INSPEKSI OVERHEAD CRANE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://thm-a01.yimg.com/image/da6251159ff8d98c"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 113px; height: 125px;" src="http://thm-a01.yimg.com/image/da6251159ff8d98c" border="0" alt="" /></a><br />CRANE INSPEKSI<br /><br /><br /><br /> Frekuensi inspeksi sebagai upaya perawatan sangat diperlukan sesuai intensitas penggunaannya, untuk penggunaan crane yang terus menerus harus mendapat perhatian lebih daripada crane yang penggunaanya ringan atau hanya sesekali.<br /><br />BERIKUT INSPEKSI YANG DIREKOMENDASIKAN<br />Inspeksi harian sampai bulanan<br />1. Operasional fungsi dari limit swicth, dengan cara jalankan crane tanpa beban pada hook secara perlahan-lahan sampai mengenai limit switch.<br />2. Operasional fungsi mekanik seperti penyetelan ulang, kerusakan fungsi mekanik dll<br />3. Operasional komponen hidrolik dan pnuematik, pengecekan kurang kencangnya sambungan, baud karena getaran dan kebocoran.<br />4. Deformasi dari hook, pengecekan hooks seperti retak atau terkikis.<br />5. Hoisting rope, seperti kawat-kawat mulai putus, aberasi dan tidak tergulung sesuai alur pada drum.<br /><br />Inspeksi Bulanan sampai Tahunan<br />1. Sambungan seperti baud, mur, paku keling, pin pengunci dst, yang mungkin aus atau kekenduran.<br />2. Komponen rail, beam dll, yang mungkin mengalami deformasi, retak atau pecak atau karena kerusakan yang diakibatkan karena adanya korosi.<br />3. Komponen mekanik seperti Poros, bearing, pin, roda gigi, roller, pengunci dan klem, yang mungkin mengalami aus, pecah, retak atau distorsi beban. <br />4. Komponen pasak, brake, pin, pengangkat, lapisan dst terhadap kotoran/kerak yang berlebihan.<br />5. Komponen rope drum dan sheaves, lapisan dst terhadap kotoran/kerak yang berlebihan.<br />6. Komponen motor yaitu unjuk kerja dari motor, komutator serta slip ring dan bushes, dll.<br />7. Komponen Rantai dan Sproket dari kerak-kerak logam dan kotoran yang berlebihan.<br />8. Komponen hooks dari keretakan yang dapat dideteksi dengan magnetik parikel, pencelupan kedalam bahan penetran atau alat pendeteksi lainya. Komponen komponen hooks lainya seperti baut, pin pengunci, dan pengaman.<br />9. Komponen pengaman beban, dan pengaman alat yang dipasang pada crane.<br />10. Komponen kelistrikan yang lainya seperti control dan pengawatan yang mungkin mengalami kekenduran dan kotoran, serta pembersihan kontaktor dari kotoran.<br />(Merujuk dari maintenance enginering handbook)Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-79677399450578639292009-05-13T07:32:00.000-07:002009-05-13T07:55:02.897-07:00IDENTIFIKASI BUNYI PADA KENDARAAN ANDA?<span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;"><span style="font-weight:bold;">Waspadai Bunyi Tidak Normal pada Kendaraan<br /><br /><br />SERINGKAH sering Anda memperhatikan bunyi-bunyian yang keluar dari kendaraan Anda? Ternyata tanda-tanda kerusakan mobil bisa ditemukan dari munculnya bunyi-bunyi yang tidak normal.<br /><br />Nah, apa sajakah bunyi-bunyi tersebut? Berikut ini daftarnya:<br /><br />1. Suara dengung di mesin<br />Periksa van belt, mungkin terlalu kencang. Efek bila didiamkan saja komponen ini bisa putus yang memicu tidak bekerjanya water pump dan alternator (dinamo ampere) yang dapat mengakibatkan mesin overheating maupun batere (aki) tidak mendapat pengisian arus yang nantinya akan membuat kendaraan menjadi mogok. Kondisi van belt yang abnormal (terlalu kendor) juga bisa menimbulkan bunyi lain, yaitu bunyi mencicit. Efek buruknya sama dengan van belt terlalu kencang.<br /><br />2. Suara dengung di roda<br />Biasanya terjadi saat mobil diajak lari dengan kecepatan tinggi (di atas 40 km/jam). Periksa bagian kaki-kaki, terutama bearing roda dan roda-rodanya. Bila suara terdengar dari depan, berarti pemeriksaan harus dilakukan di roda-roda depan. Mungkin saja bearing roda sudah aus, atau permukaan roda-roda sudah tidak rata. Memang tidak terlalu berdampak ke bagian lain, tetapi suara ini cukup mengganggu kenyamanan.<br /><br />3. Suara berisik seperti logam bertubrukan di bagian depan<br />Terutama ketika melewati permukaan jalan yang rusak (berlubang). Periksa bagian kaki-kaki, terutama tierod dan end rod. Kemungkinan komponen ini sudah aus (tidak presisi lagi) sehingga menimbulkan bunyi saat beroperasi.<br /><br />4. Suara kasar di mesin saat AC dihidupkan<br />Periksa kompresor AC, kemungkinan ada bearing kompresor AC yang rusak atau oli kompresor bermasalah (ada kebocoran). Jika dibiarkan akan membuat kerusakan pada kompresor itu sendiri.<br /><br />5. Suara kasar seperti dua logam berbenturan<br />Terutama ketika gas kita hentak. Kasus ini biasanya terjadi pada kendaraan dengan sistem penggerak roda belakang. Periksa propeller shaft (kopel), kemungkinan cross joint-nya sudah aus bahkan pecah. Selain bersuara kasar, body mobil juga bisa bergetar terlalu keras bila propeller shaft tidak balance.<br /><br />Mulai sekarang, selalu waspada pada setiap bunyi-bunyian yang keluar dari kendaraan Anda.<br />Sumber (//ton) http://www.okezone.comCatatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-64417461566115365712009-05-07T07:29:00.000-07:002009-05-07T07:36:54.799-07:00mengenali kerusakan-kerusakan pada printer<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://thm-a02.yimg.com/image/9403f7fb6a9f18aa"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 160px; height: 106px;" src="http://thm-a02.yimg.com/image/9403f7fb6a9f18aa" border="0" alt="" /></a><br /><br /><br /><br /><br />Perkembangan industri printer pada hari-hari terakhir memaksa kita untuk lebih serius mempelajari karakter-karakter printer terbaru sehingga gangguan-gangguan pada penggunaan printer yang diakibatkan oleh modifikasi ataupun hal-hal yang lain dapat kita cermati dan kemudian dapat kita berikan jalan keluar terbaik, berikut ini kami akan memberikan sedikit paparan tentang kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada printer inkjet dan tentunya yang kami sampaikan ini tidak lengkap dan jauh dari kesempurnaan, tapi kami berharap bisa bermanfaat, bagi kita para pengguna printer inkjet.<br /><br />Permasalahan Pada Printer Inkjet<br /><br />Pada printer Canon, Epson, HP, dan Inkjet semua type, jumlah pencetakannya akan selalu diakumulasikan hingga batas tertentu. Bila sudah mencapai batas yang ditetapkan, maka akan Overload dengan ditandai lampu LED menyala secara bergantian atau disebut dengan BLINKING dan bahkan mati total, jika hal ini terjadi, maka mau tidak mau printer harus dibawa ke service center. Hal ini tidak masalah jika rumah kita dekat. Lalu bagaimana jika Rumah Kita Di Luar Kota atau bahkan di Luar Pulau? Solusinya kita harus menservice sendiri printer kita, syaratnya harus punya software RESETTER dan trik bagaimana meresetnya. Dengan Software ini anda juga bisa membuka service Printer di rumah, dan pasti akan menjadi salah satu sumber uang.<br /><br />Kenapa Blinking?<br /><br />Sehabis proses head cleaning printer Anda tidak bisa nge-print? Tombol power dan tombol error menyala terus alias BLINKING. Jangan salahkan siapapun! Itu karena protection counter yang sedang menyelamatkan printer Anda, maksudnya protection counter tersebut memberitahu Anda bahwa tinta buangan dalam tangki penampungan sudah penuh.<br /><br />Jika saja protection counter ini tidak memberitahu Anda maka tangki tinta pembuangan akan terus terisi ketika melakukan proses head cleaning dan penuh hingga membanjiri printer Anda dan kemungkinan printer Anda akan rusak total. Jadi akibat hal tersebut printer Anda tidak berfungsi dan tangki penampungannya harus di bersihkan/dikosongkan dahulu. Setelah itu Anda harus me-reset protection counter dengan bantuan software khusus.<br />Sayang sekali software untuk me-reset protection counter-nya tidak diberikan dalam paket penjualan printernya. Mungkin karena untuk mengganti/membersihkan tangki tinta penampungan membutuhkan skill teknisi. Memang, sedikitnya tangan Anda akan terciprat tinta tapi itu tidak masalah bukan? Tapi jika Anda tidak ingin terciprat tinta, sebaiknya Anda membawa printer Anda ke Service Center, jangan lupa membawa uang service sekitar Rp. 50.000,- plus ongkos jalan Anda! Dan rutinitas ini biasanya dilakukan 1 - 2 kali setahun tergantung pemakaian Anda!<br /><br />Proses terjadinya blinking…<br /><br />Printer Inkjet pada semua tipe, memiliki sensor untuk menghitung berapa jumlah kertas yang telah tercetak dan hal ini akan terus diakumuiasikan hingga mencapai batas yang<br />telah ditetapkan oleh masing-masing vendor printer. Apabila batas tersebut telah tercapai maka akan terjadi overload dengan ciri-ciri lampu<br />akan berkedip bergantian (merah-kuning, atau hijau-oranye) kejadian ini disebut dengan Blinking.<br /><br />Sebenarnya Blinking maupun waste ink sebagai counter (penghitung) dimana kegunaan counter ini adalah untuk prepare jangan sampai limbah tinta di dalam printernya melebihi kapasitas busa / padnya (waste pad) sehingga kepenuhan dan luber, kalau sudah luber malah kotor dan bisa merembes ke part yang lain.<br />Kalau Anda memperhatikan modifikasi printer Epson atau Canon dengan menggunakan tinta infus, selalu dipasang botol kosong dibelakang body printer tersebut. Mengapa ? Hal ini dilakukan agar yang dibuang pada saat pertama printer dinyalakan ataupun pada saat proses cleaning tidak memenuhi busa penampungan.<br /><br />Selain kerusakan blinking pada printer, ada beberapa macam kerusakan lainnya yaitu :<br />* Indikator kerusakan akibat driver tidak benar<br />* Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna<br />* Warna cetakan tidak bersih<br />* Hasil cetakan dan tampilan layar tidak sesuai<br />* Teks yang divetak terpotong pada pojok kiri bawah, tepi kiri, atau tepi bawah<br />* Teks atau gambar tercetak terbalik (seperti efek kaca)<br />* Pembesaran/pengecilan tidak benarf<br />* File yang hanya satu halaman tercetak berulang kali, 2 kali atau lebih.<br />* Warna yang keluar bergaris atau tidak sesuai<br />* Garis lurus tercetak rusak/hancur<br />* Terlihat garis putih/bercak-bercak pada hasil cetakan<br />* Warna cetakan tergores atau tidak rata<br />* Printer tidak dapat mencetak<br />* Kertas tidak berjalan dari putaran printer<br />* Kerusakan pada rangkaian dasar seperti paper feed (pengumpan kertas), head printer, carriage (pembawa) head printer, power supply<br />, electronic control package.<br />sumber www.elitha-eri.netCatatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-81577712105945199032009-03-27T05:39:00.000-07:002009-03-27T05:45:29.806-07:00PEDOMAN PENGOPERASIAN INK JET PRINTER<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.palcosys.com/images/pb.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 209px; height: 181px;" src="http://www.palcosys.com/images/pb.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><br />Dalam edisi kali ini saya akan memaparkan cara atau prosedur pengoperasian mesin ink jet printer. Mesin ink jet printer digunakan hampir disetiap sektor industri untuk mengidentifikasi produk atau juga untuk menandai masa kadaluarsa produk seperti banyak digunakan untuk industri makanan.<br /><br />a. Sebelum mengoperasikan Ink Jet Printer, pastikan instalasi print head, sensor dalam kondisi baik ( tidak menyentuh bodi machine dan produk )<br />b. Periksa level tinta dan make-up pastikan level cairan tidak berada dibawah batas minimum. Lakukan penambahan cairan tinta dan make-up apabila level cairan mendekati batas minimum. <br />c. Pastikan kondisi kabel power supply dalam keadaan baik.<br />d. Nyalakan printer dengan menekan tombol power UPS dan power ink jet printer yang terletak disisi kanan bodi mesin.<br />e. Tunggu hingga layar menyala ( ± 10 detik ) dan status berubah dari STOP menjadi PAUSE<br />f. Lakukan setting parameter karakter tampilan printer<br />g. Tekan tombol START UP pada layar, tunggu hingga status berubah dari STARTING menjadi READY ( ± 30 detik )<br />h. Pada produk pertama, cek hasil printer ( ketebalan tinta, tinggi, lebar, dan kelurusan tulisan )<br />i. Apabila sudah sesuai ( ketebalan tinta, tinggi, lebar, dan kelurusan tulisan ) kerjakan sesuai dengan jumlah yang diinstruksikan, apabila terjadi penyimpangan hapus hasil printer dengan menggunakan cairan dalam botol pembersih dan lakukan setting ulang.<br />j. Lakukan kembali setting parameter untuk mengubah urutan proses.<br />k. Lakukan perubahan status dari READY menjadi STANDBY sebelum istirahat, <br />Lakukan perubahan status dari STANDBY menjadi READY setelah istirahat dengan menekan tombol MANUAL STANDBY/READY OK pada layar<br />Apabila proses produksi telah selesai, matikan printer sesuai dengan prosedur yang dinstruksikan <br />l. Matikan sumber listrik dengan menekan tombol power UPS dan Stop contact listrik<br />m. Bersihkan bodi mesin dengan menggunakan kain lap halusCatatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-47327887581712541452009-03-26T22:51:00.000-07:002009-03-26T23:17:45.446-07:00MEMILIH ALAT UKUR MICROMETER DAN PERAWATANNYA <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.mytoolstore.com/mitutoyo/293832.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 300px; height: 125px;" src="http://www.mytoolstore.com/mitutoyo/293832.jpg" alt="" border="0" /></a>
<br />
<br /><strong>Technical Data</strong>
<br />
<br />
<br /> <strong>Functions:</strong>
<br /> <strong>Origin-set, Auto power on/off, </strong><strong>Inch/mm conversion </strong>
<br />
<br />
<br />
<br /> Accuracy:
<br /> ±.0001" (excluding quantizing
<br />error)
<br />
<br />
<br /> Resolution:
<br /> .00005"/0.001mm
<br />
<br />
<br />
<br /> Flatness:
<br /> 0.3µm / .000012"
<br />
<br />
<br /> Parallelism:
<br /> 2µm / .00008
<br />
<br />
<br />
<br /> Measuring faces:
<br /> Carbide tipped
<br />
<br />
<br /> Display:
<br /> LCD
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /> Battery:
<br /> SR44 (1 pc.), 938882
<br />
<br />
<br /> Battery life:
<br />
<br /> Approx. 1.2 years under normal use
<br />
<br />
<br />
<br /> Alarm:
<br /> Low voltage, Counting value composition error
<br />
<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Keterangan</span>
<br />Mituyo digimatic micrometer merupakan micrometer pengukur yang sangat cocok diggunakan untuk industri manufaktur karena anti air. dimana dalam proses industri tidak jarang menggunakan cairan baik itu air, water cooling maupun oil.
<br />Berikut spesificasinya
<br /><ul><li>Tahan terhadap cairan untuk tempat kerja yang terdapat banyak debu, coolant/air/oli</li><li>Tahan terhadap oil karena material terbuat dari plastik</li><li>Layar LCD yang besar dan desain switch yang memudahkan untuk pengoperasian</li><li>Desain tebaru</li><li>otomatis power on dan off</li></ul>
<br /><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPRIMAI%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Narrow"; panose-1:2 11 5 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"WP MathA"; mso-font-alt:Symbol; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1182548011; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-456853172 67698703 67698713 1732518518 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l0:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:-; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-.25in; font-family:"Arial Narrow"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style=";font-family:";" >HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT UKUR<o:p></o:p></span></b></li><ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Jangan melakukan modifikasi pada alat ukur.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Jangan menggunakan atau menyimpan alat ukur pada tempat yang temperaturnya berubah dengan tiba-tiba, usahakan penggunaan pada temperatur yang stabil atau temperatur ruang.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Jangan menyimpan alat ukur pada tempat yang lembab dan berdebu.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Bersihkan alat ukur dari cairan ( <i style="">coolant, air dll</i> ) yang menempel pada saat pengukuran untuk mencegah adanya karat yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat ukur.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Jangan memberikan goncangan yang besar pada alat ukur secara tiba-tiba sepeti <i style="">Jatuh</i> atau <i style="">memberikan <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:city> yang berlebihan pada saat pengukuran</i>.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Bersihkan alat ukur dari debu, tatal dan uap air setelah alat ukur digunakan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Bersihkan alat ukur dengan menggunakan tissu atau kain lap yang lembut. Jangan membersihkan alat ukur dengan menggunakan cairan organik (<i style="">solvent, thinner</i>)<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Jangan memutar spindle hingga batas range pengukuran karena dapat merusak alat ukur.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Alat ukur dapat dihidupkan dengan mememutar handle, ratchet</span><span style=";font-family:";" > atau menekan tombol zero/absolut. Alat ukur otomatis mati apabila didiamkan selama </span><span style=";font-family:";" ><span style="">"</span></span><span style=";font-family:";" > 20 menit.<span style=""><o:p></o:p></span></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=";font-family:";" >Lepaskan baterai dari alat ukur apabila micrometer tidak digunakan lebih dari 3 bulan.<span style=""></span></span>
<br /><span style=";font-family:";" ><span style=""> <o:p></o:p></span></span></li></ol></ol> <a href="http://www.mytoolstore.com/mitutoyo/293832.jpg"></a>
<br />
<br />Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-22447787491693614992008-12-14T17:15:00.000-08:002008-12-14T17:19:02.510-08:00Cara Menguras air radiatorpada edisi sebelumnya telah dipaparkan cara perawatan radiator berhubung cara menguras belum dijelaskan secara detai maka pada edisi kali ini akan dijelaskan cara menguras air radiator yang merupakan salah satu langkah perawatan radiator kendaraan anda.<br /><br />Tips Cara Menguras air radiator 1 tahun sekali atau tiap 20.000 Km, step point menguras air radiator :<br /><br />1. Bukalah Tutup Drain Radiator dibagian Bawah dan buanglah air radiator yang akan dikuras<br /><br />2. Bukalah Tutup atau Cap Radiator untuk mempercepat air keluar dari Drain Radiator<br /><br />3. Setelah semua air keluar dan habis, tutup kembali Drain Radiator dan isi dengan air bersih<br /><br />4. Bila akan menggunakan bahan Radiator Flushing campur airnya terlebih dahulu dengan rata,<br /><br />5. Setelah air radiator Penuh, tutup cap radiator dan Nyalakan Mesin<br /><br />6. Biarkan Mesin Menyala dan dalam keadaan Idle hingga Fan/ Kipas Radiator Menyala<br /><br />7. Matikan Mesin dan Tunggu 10 – 15 Menit agar Mesini dingin kembali<br /><br />8. Buka Drain Radiator dan Juga Cap Radiator atas dan biarkan air radiator terbuang ( biasanya air radiator masih kotor atau masih bercampur dengan Coolant<br /><br />9. Tutup Kembali Drain Radiator dan Isi Radiator dengan Air Bersih, setelah Penuh tutup Kembali Cap Radiator<br /><br />10. Ulangi Langkah 5 s/d 9 hingga air radiator yang keluar benar-benar bersih.<br /><br />11. Bila air radiator yang dibuang sudah bersih Tutup Drain Radiator bagian Bawah dan Isi Air raidiator dengan Air Coolant atau air aquadest ( air demin/ RO ) atau kalau saya biasanya menggunakan Air condensasi dari AC.<br /><br />12. Tutup Cap Radiator dan Nyalakan Mesin, Pastikan didalam radiator sudah tidak ada lagi gelembung udara, karena bila ada banyak gelembung udara maka akan meningkatkkan tekanan di dalam radiator....tapi jangan khawatir karena bila Cap Radiator anda dalam keadaan baik maka Cap akan bekerja untuk melepas tekanan didalam radiator.<br /><br />sumber <a href="http://konefly.multiply.com/reviews/item/18">http://konefly.multiply.com/reviews/item/18</a><br />Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-7119556355121583562008-12-14T16:56:00.000-08:002008-12-14T16:59:25.424-08:00Perawatan Radiator<br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102); font-family: webdings; font-size: 180%;"> Rawat Radiator Untuk Cegah Overheating<br /><br /></span><a style="font-family: webdings;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_zKm-z7q_-Ok/SLVS1JBFDLI/AAAAAAAAABo/xJGegZlYTbY/s1600-h/radiator.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="http://1.bp.blogspot.com/_zKm-z7q_-Ok/SLVS1JBFDLI/AAAAAAAAABo/xJGegZlYTbY/s320/radiator.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5239184814422428850" border="0"></a><br /><b style="font-family: webdings;">Radiator merupakan salah satu piranti penting yang berfungsi sebagai pendingin sebuah mesin atau lebih tepatnya lagi untuk menstabilkan suhu mesin mobil agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator, panas berlebih pada mesin mobil dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mobil mogok seketika.</b> <p style="font-family: webdings;"> Awal ditemukannya radiator bermula dari temuan Franz SanGalli pada tahun 1885 dan dipatenkan di Jerman dan Amerika Serikat. Sebenarnya pemakaian radiator ini tak hanya sebatas pada kendaraan (roda empat dan dua) tetapi juga diaplikasikan pada perumahan dan gedung pada daerah dingin (Eropa dan Amerika).<br /><br /><b>Cara kerja Radiator </b><br />Pada prinsipnya air atau cairan radiator coolant akan mengalir melalui pipa yang didesain secara khusus berbentuk zig zag untuk mendinginkan secara merata ke semua dinding silinder mesin dan berputar kembali ke radiator. Lewat kisi-kisi pada radiator dan dengan bantuan angin atau kipas pada mobil inilah pendinginan air atau cairan radiator coolant didapat dengan maksimal.<br /><br />Kinerja radiator pada mobil juga didukung oleh piranti lainnya, seperti thermostat untuk mengatur buka tutup aliran air atau cairan radiator coolant ke dinding silinder mesin agar mendapat suhu mesin yang tetap ideal. Sedangkan<br /><br />Secara garis besar radiator digunakan pada semua mesin seperti mesin genset, mesin - mesin industri, dan semuanya memerlukan pendingin yang berbasiskan air pada pendinginannya.<br /><br /><b>Bahan Radiator</b><br />Inti bahan radiator adalah berupa pipa yang terbuat dari logam, yang diantaranya seperti :<br /><br />- Kuningan & Tembaga<br />Kuningan dan tembaga merupakan bahan logam yang dapat menyerap panas sehingga cocok untuk dijadikan bahan radiator. Biasanya yang memakai kuningan dan tembaga ini adalah mobil keluaran lama.<br /><br />- Alumuminium<br />Untuk kendaraan terbaru biasanya memakai bahan alumuminium untuk radiator bahan ini terbukti dapat meredam panas sehingga air yang terdapat dalam radiator cepat dingin. Selain itu alumuminium dapat lebih lama mencegah karat dibandingkan dengan logam yang lain.<br /><br /><b>Hal yang merusak radiator</b><br />Ada hal yang dapat dijadikan sumber penyebabnya kerusakan pada radiator berikut adalah berbagai penyebabnya :<br /><br />- Korosi / kerak<br />Korosi atau karat adalah sesuatu hal yang dapat terjadi pada semua radiator. Karena radiator ini berisi air sehingga lama kelamaan akan menimbulkan karat, biasanya hal ini terjadi akibat pemakaian air yang tidak disarankan / kualitasnya buruk untuk radiator.<br />Akibat dari Karat ini menyebabkan timbulnya kerak yang dapat membuat kurang lancarnya sirkulasi air radiator sebagai pembuang panas ataupun membuat radiator bocor sehingga air radiator cepat berkurang volumenya, akhirnya pendinginan mesin tidak berjalan sehingga mesin dapat panas yang berlebih (overheat)<br /><br />- Umur Masa Pakai<br />Idealnya pemakaian radiator ini mencapai lima tahun, seharusnya radiator ini diganti dengan yang baru, tetapi bila tidak ada biaya, kita dapat memilih alternatif dengan merekondisi radiator pada ahli servis radiator yang ada.<br />Radiator yang sudah berumur lebih dari 5 tahun umumnya mengalami berbagai masalah seperti kerak atau karat yang menyebabkan bocor, karena radiator selalu bekerja dalam suhu panas yang sangat tinggi. Tetapi untuk mencegah sebelum terjadi berbagai masalah ini sebaiknya radiator dirawat dengan baik dan rutin dicek kebersihannya.<br /><br /><b>Perawatan Mudah Untuk Radiator : </b><br /><br />- Rutin Kuras Air Radiator (Flushing)<br />Didalam radiator sering kali terdapat kerak dan kotoran yang mengendap, untuk itu diperlukan sedikit waktu luang untuk rutin menguras air radiator dan membersihkan kisi-kisi radiator. 'Radiator sebaiknya dikuras setiap 40.000 atau 50.000 Km bila mobil sering dipakai, bila tidak sering, pastikan 1 tahun sekali tetap harus dilakukan pengurasan radiator', tukas Siswono dari TRS Radiator.<br /><br />Pastikan dulu suhu mesin mobil dalam keadaan hangat, agar kotoran belum sempat mengendap. Ingat..Jangan melakukannya saat mesin sedang panas, karena air dari dalam radiator yang sangat panas akan menyembur keluar dengan kencang akibat tekanan suhu panas yang tinggi.<br /><br /><b>Berikut cara mengurasnya : </b><br />Buka tutup dan keran pembuangan air radiator, disarankan juga untuk membuka saluran karet yang berada dibawah agar air dalam radiator dengan cepat dan mudah keluar semua bersama kotoran dan keraknya. Jika tutup atau saluran karet sudah mengeras atau tidak lentur harus segera diganti untuk menghindari pecahnya karet yang menimbulkan kebocoran saluran air radiator. Bila tidak mengerti, sebaiknya dilakukan oleh bengkel yang terpercaya.<br />Setelah selesai, pasang kembali saluran karet dan tutup keran pembuangan seperti kondisi awal kemudian isi kembali radiator dengan air bersih atau air radiator coolant sampai penuh, lalu tutup kembali radiator dan nyalakan mesin sesaat lalu tambahkan lagi volume air dalam radiator sampai penuh.<br /><br />- Ganti Tutup Radiator<br />Ganti tutup radiator setiap 4 atau 5 tahun sekali dengan yang original, karena tutup radiator yang telah rusak tidak dapat melepaskan tekanan dari panas pada radiator, hal ini dapat menyebabkan kerusakan cilinder head gasket serta kepala radiator.<br /><br />- Gunakan Air Radiator Yang Berkualitas<br />'Salah satu kiat agar dapat menjaga kondisi radiator supaya berumur panjang adalah dengan pemakaian air radiator yang tepat' ujar siswoyo pemilik dari TRS Radiator, yang bermukim di jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 16 CC Jakarta 10710, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pengisian air radiator sebaiknya menggunakan cairan radiator coolant agar tidak mudah terjadi karat pada radiator. Ada berbagai macam merek radiator coolant di pasaran tetapi sebaiknya pilih yang disarankan oleh pihak ATPM.<br /><br />Pemakaian cairan radiator coolant sangat disarankan untuk pengguna mobil atau kendaraan yang menggunakan sistem pendingin radiator, karena cairan ini memang telah teruji dan diteliti secara khusus untuk digunakan sebagai pengisi dari radiator dan membantu menyerap panas.<br /></p><p style="font-family: webdings;">sumber <a href="http://djarumblackcommunity.blogspot.com/2008/08/sex.html">http://djarumblackcommunity.blogspot.com/2008/08/sex.html</a><br /></p>Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-25077387340576127572008-12-14T16:21:00.000-08:002008-12-14T16:26:09.675-08:00KIAT PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PRESS HIDROLIK<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://wb4.indo-work.com/pdimage/70/699470_dsc04986.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 480px; height: 640px;" src="http://wb4.indo-work.com/pdimage/70/699470_dsc04986.jpg" alt="" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDVD%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:70.85pt 70.85pt 70.85pt 70.85pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span lang="IN">KIAT PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PRESS HIDROLIK</span></b></p><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CDVD%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:865168562; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1900646828 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><span lang="IN"><br /></span></p><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span lang="IN">Pemeriksaan dan pemeliharaan mesin press akan membuatnya bekerja pada kinerja puncak.</span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><span lang="IN">Berikut kiat pemeliharaan dan perawatan mesin press hidrolik</span></p><div style="text-align: left;"> </div><ol style="margin-top: 0in; text-align: left;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">Kebocoran oil </span></b><span lang="IN">semua lini hidrolik harus diperiksa karena kebocoran yang sangat kecil pun dapat menimbulkan problem yang sangat besar. Fitting yang longgar harus dikencangkan dan bersih dari bocoran oil. Memelihara <b style="">kebersihan</b> mesin press akan membantu anda melokalisir kebocoran baru yang mungkin terjadi.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">level oil </span></b><span lang="IN">jika perlu, sampai maksimum. Untuk menentukan jenis oil yang harus anda gunakan, perhatikan oil tag yang diberikan pada hampir semua mesin.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">Sekrup-Sekrup longgar </span></b><span lang="IN">Beberapa die menimbulkan getaran dan guncangan yang dapat melonggarkan sekrup-sekrup disekitar bidang tooling.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">Guided plantens </span></b><span lang="IN">beberapa bushing fitting harus memiliki film yang tipis pada rod. Pelumasan yang berlebihan dapat menimbulkan akumulasi kotoran dan keausan prematur bearing. Bushing lainya mempunyai fitting jenis katup pemeriksaan di mana frafit diintragiskan menjadi perunggu. Bushing ini memerlukan pemeliharaan yang sangat sedikit. Jangan pernah menggunakan gemuk untuk jenis bearing ini.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">Suhu pemanas </span></b><span lang="IN">setelah mesin dipanaskan hingga temperatur operasi, periksa suhu oil. Idealnya, temperatur tersebut adalah 48 <sup>o</sup>C.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">Light curtains </span></b><span lang="IN">biarkan sianra msuk ketika ram bergerak turun. Mesin press seharusnya berhentin dengan segera. Membiarkan sinar masuk pada upstroke dapat menghentikan mesin press. Perhatikan manual pemilik untuk kinerja yang tepat.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li><li class="MsoNormal"><b style=""><span lang="IN">Kebersihan </span></b><span lang="IN">periksa untuk memastikan bahwa bidang kerja bersih. Ini membantu memastikan lingkungan kerja yang aman dan mencegah kecelakaan.<b style=""><o:p></o:p></b></span></li></ol><div style="text-align: left;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: left;"><span lang="IN">( sumber : majalah industri, edisi november 08 hal 28 )</span></p><div style="text-align: left;"> </div><p style="text-align: left;" class="MsoNormal"><br /><b style=""><span lang="IN"><o:p></o:p></span></b></p><div style="text-align: left;"> </div></div><br />Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5334499418126376078.post-67372230457859011332008-12-12T07:14:00.001-08:002008-12-12T07:14:53.632-08:00perawatan ACPerawatan AC agar awet dinginnya.<br /><br />Merawat AC sebenarnya mudah dan dapat dilakukan sendiri. Untuk menjaga agar AC awet dinginnya, periksalah AC secara periodik setahun sekali. Sebagai langkah penghematan, sebaiknya matikan switch AC agar tidak terbuang percuma saat mesin dinyalakan. Berikut ini bagian-bagian AC yang perlu diperhatikan dalam langkah perawatan :<br /><ol><li><div align="justify">Selang AC / Hose AC Periksalah selang / hose apakah ada kebocoran atau tidak karena kebocoran dapat menyebabkan AC menjadi tidak dingin. </div></li><li><div align="justify">Receiver / Dryer Periksalah apakah receiver/dryer masih layak pakai atau harus diganti. Perhatikan indikatornya. Bila terjadi kerusakan dan tidak cepat diganti, lama kelamaan kerusakan akan merembet ke alat lain seperti expansion valve, kompresor, dll. </div></li><li><div align="justify">Pelumas : periksalah apakah pelumasnya perlu ditambah. </div></li><li><div align="justify">Condensor : sebagai tempat heat exchange / tempat sirkulasi udara panas berpindah, bagian ini harus dibersihkan. Kotoran yang menumpuk dapat mengurangi udara dingin. </div></li><li><div align="justify">Unit pendingin : Periksalah unit pendingin apakah ada kebocoran. Bila kotor segera bersihkan, karena jika bagian ini kotor, daya dingin tidak dapat tembus keluar karena dinding unitnya dilapisi kotoran tebal. Kalau sudah begitu dapat menimbulkan karat dan bila suatu saat dibersihkan dapat terjadi kebocoran. </div></li><li><div align="justify">Periksalah apakah gas dan freon kurang. Pengisian freon jangan berlebihan dan jangan kekurangan. Untuk mengisi freon / gas harus diperiksa terlebih dahulu oleh bengkel service AC.</div></li><li><div align="justify">Evavorator : periksa juga bagian ini dan bersihkan dari kotoran. </div></li></ol>Catatankuhttp://www.blogger.com/profile/18304288524281320276noreply@blogger.com0