Minggu, 14 Desember 2008

Cara Menguras air radiator

pada edisi sebelumnya telah dipaparkan cara perawatan radiator berhubung cara menguras belum dijelaskan secara detai maka pada edisi kali ini akan dijelaskan cara menguras air radiator yang merupakan salah satu langkah perawatan radiator kendaraan anda.

Tips Cara Menguras air radiator 1 tahun sekali atau tiap 20.000 Km, step point menguras air radiator :

1. Bukalah Tutup Drain Radiator dibagian Bawah dan buanglah air radiator yang akan dikuras

2. Bukalah Tutup atau Cap Radiator untuk mempercepat air keluar dari Drain Radiator

3. Setelah semua air keluar dan habis, tutup kembali Drain Radiator dan isi dengan air bersih

4. Bila akan menggunakan bahan Radiator Flushing campur airnya terlebih dahulu dengan rata,

5. Setelah air radiator Penuh, tutup cap radiator dan Nyalakan Mesin

6. Biarkan Mesin Menyala dan dalam keadaan Idle hingga Fan/ Kipas Radiator Menyala

7. Matikan Mesin dan Tunggu 10 – 15 Menit agar Mesini dingin kembali

8. Buka Drain Radiator dan Juga Cap Radiator atas dan biarkan air radiator terbuang ( biasanya air radiator masih kotor atau masih bercampur dengan Coolant

9. Tutup Kembali Drain Radiator dan Isi Radiator dengan Air Bersih, setelah Penuh tutup Kembali Cap Radiator

10. Ulangi Langkah 5 s/d 9 hingga air radiator yang keluar benar-benar bersih.

11. Bila air radiator yang dibuang sudah bersih Tutup Drain Radiator bagian Bawah dan Isi Air raidiator dengan Air Coolant atau air aquadest ( air demin/ RO ) atau kalau saya biasanya menggunakan Air condensasi dari AC.

12. Tutup Cap Radiator dan Nyalakan Mesin, Pastikan didalam radiator sudah tidak ada lagi gelembung udara, karena bila ada banyak gelembung udara maka akan meningkatkkan tekanan di dalam radiator....tapi jangan khawatir karena bila Cap Radiator anda dalam keadaan baik maka Cap akan bekerja untuk melepas tekanan didalam radiator.

sumber http://konefly.multiply.com/reviews/item/18

Perawatan Radiator


Rawat Radiator Untuk Cegah Overheating


Radiator merupakan salah satu piranti penting yang berfungsi sebagai pendingin sebuah mesin atau lebih tepatnya lagi untuk menstabilkan suhu mesin mobil agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator, panas berlebih pada mesin mobil dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mobil mogok seketika.

Awal ditemukannya radiator bermula dari temuan Franz SanGalli pada tahun 1885 dan dipatenkan di Jerman dan Amerika Serikat. Sebenarnya pemakaian radiator ini tak hanya sebatas pada kendaraan (roda empat dan dua) tetapi juga diaplikasikan pada perumahan dan gedung pada daerah dingin (Eropa dan Amerika).

Cara kerja Radiator
Pada prinsipnya air atau cairan radiator coolant akan mengalir melalui pipa yang didesain secara khusus berbentuk zig zag untuk mendinginkan secara merata ke semua dinding silinder mesin dan berputar kembali ke radiator. Lewat kisi-kisi pada radiator dan dengan bantuan angin atau kipas pada mobil inilah pendinginan air atau cairan radiator coolant didapat dengan maksimal.

Kinerja radiator pada mobil juga didukung oleh piranti lainnya, seperti thermostat untuk mengatur buka tutup aliran air atau cairan radiator coolant ke dinding silinder mesin agar mendapat suhu mesin yang tetap ideal. Sedangkan

Secara garis besar radiator digunakan pada semua mesin seperti mesin genset, mesin - mesin industri, dan semuanya memerlukan pendingin yang berbasiskan air pada pendinginannya.

Bahan Radiator
Inti bahan radiator adalah berupa pipa yang terbuat dari logam, yang diantaranya seperti :

- Kuningan & Tembaga
Kuningan dan tembaga merupakan bahan logam yang dapat menyerap panas sehingga cocok untuk dijadikan bahan radiator. Biasanya yang memakai kuningan dan tembaga ini adalah mobil keluaran lama.

- Alumuminium
Untuk kendaraan terbaru biasanya memakai bahan alumuminium untuk radiator bahan ini terbukti dapat meredam panas sehingga air yang terdapat dalam radiator cepat dingin. Selain itu alumuminium dapat lebih lama mencegah karat dibandingkan dengan logam yang lain.

Hal yang merusak radiator
Ada hal yang dapat dijadikan sumber penyebabnya kerusakan pada radiator berikut adalah berbagai penyebabnya :

- Korosi / kerak
Korosi atau karat adalah sesuatu hal yang dapat terjadi pada semua radiator. Karena radiator ini berisi air sehingga lama kelamaan akan menimbulkan karat, biasanya hal ini terjadi akibat pemakaian air yang tidak disarankan / kualitasnya buruk untuk radiator.
Akibat dari Karat ini menyebabkan timbulnya kerak yang dapat membuat kurang lancarnya sirkulasi air radiator sebagai pembuang panas ataupun membuat radiator bocor sehingga air radiator cepat berkurang volumenya, akhirnya pendinginan mesin tidak berjalan sehingga mesin dapat panas yang berlebih (overheat)

- Umur Masa Pakai
Idealnya pemakaian radiator ini mencapai lima tahun, seharusnya radiator ini diganti dengan yang baru, tetapi bila tidak ada biaya, kita dapat memilih alternatif dengan merekondisi radiator pada ahli servis radiator yang ada.
Radiator yang sudah berumur lebih dari 5 tahun umumnya mengalami berbagai masalah seperti kerak atau karat yang menyebabkan bocor, karena radiator selalu bekerja dalam suhu panas yang sangat tinggi. Tetapi untuk mencegah sebelum terjadi berbagai masalah ini sebaiknya radiator dirawat dengan baik dan rutin dicek kebersihannya.

Perawatan Mudah Untuk Radiator :

- Rutin Kuras Air Radiator (Flushing)
Didalam radiator sering kali terdapat kerak dan kotoran yang mengendap, untuk itu diperlukan sedikit waktu luang untuk rutin menguras air radiator dan membersihkan kisi-kisi radiator. 'Radiator sebaiknya dikuras setiap 40.000 atau 50.000 Km bila mobil sering dipakai, bila tidak sering, pastikan 1 tahun sekali tetap harus dilakukan pengurasan radiator', tukas Siswono dari TRS Radiator.

Pastikan dulu suhu mesin mobil dalam keadaan hangat, agar kotoran belum sempat mengendap. Ingat..Jangan melakukannya saat mesin sedang panas, karena air dari dalam radiator yang sangat panas akan menyembur keluar dengan kencang akibat tekanan suhu panas yang tinggi.

Berikut cara mengurasnya :
Buka tutup dan keran pembuangan air radiator, disarankan juga untuk membuka saluran karet yang berada dibawah agar air dalam radiator dengan cepat dan mudah keluar semua bersama kotoran dan keraknya. Jika tutup atau saluran karet sudah mengeras atau tidak lentur harus segera diganti untuk menghindari pecahnya karet yang menimbulkan kebocoran saluran air radiator. Bila tidak mengerti, sebaiknya dilakukan oleh bengkel yang terpercaya.
Setelah selesai, pasang kembali saluran karet dan tutup keran pembuangan seperti kondisi awal kemudian isi kembali radiator dengan air bersih atau air radiator coolant sampai penuh, lalu tutup kembali radiator dan nyalakan mesin sesaat lalu tambahkan lagi volume air dalam radiator sampai penuh.

- Ganti Tutup Radiator
Ganti tutup radiator setiap 4 atau 5 tahun sekali dengan yang original, karena tutup radiator yang telah rusak tidak dapat melepaskan tekanan dari panas pada radiator, hal ini dapat menyebabkan kerusakan cilinder head gasket serta kepala radiator.

- Gunakan Air Radiator Yang Berkualitas
'Salah satu kiat agar dapat menjaga kondisi radiator supaya berumur panjang adalah dengan pemakaian air radiator yang tepat' ujar siswoyo pemilik dari TRS Radiator, yang bermukim di jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 16 CC Jakarta 10710, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pengisian air radiator sebaiknya menggunakan cairan radiator coolant agar tidak mudah terjadi karat pada radiator. Ada berbagai macam merek radiator coolant di pasaran tetapi sebaiknya pilih yang disarankan oleh pihak ATPM.

Pemakaian cairan radiator coolant sangat disarankan untuk pengguna mobil atau kendaraan yang menggunakan sistem pendingin radiator, karena cairan ini memang telah teruji dan diteliti secara khusus untuk digunakan sebagai pengisi dari radiator dan membantu menyerap panas.

sumber http://djarumblackcommunity.blogspot.com/2008/08/sex.html

KIAT PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PRESS HIDROLIK

KIAT PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PRESS HIDROLIK


Pemeriksaan dan pemeliharaan mesin press akan membuatnya bekerja pada kinerja puncak.

Berikut kiat pemeliharaan dan perawatan mesin press hidrolik

  1. Kebocoran oil semua lini hidrolik harus diperiksa karena kebocoran yang sangat kecil pun dapat menimbulkan problem yang sangat besar. Fitting yang longgar harus dikencangkan dan bersih dari bocoran oil. Memelihara kebersihan mesin press akan membantu anda melokalisir kebocoran baru yang mungkin terjadi.
  2. level oil jika perlu, sampai maksimum. Untuk menentukan jenis oil yang harus anda gunakan, perhatikan oil tag yang diberikan pada hampir semua mesin.
  3. Sekrup-Sekrup longgar Beberapa die menimbulkan getaran dan guncangan yang dapat melonggarkan sekrup-sekrup disekitar bidang tooling.
  4. Guided plantens beberapa bushing fitting harus memiliki film yang tipis pada rod. Pelumasan yang berlebihan dapat menimbulkan akumulasi kotoran dan keausan prematur bearing. Bushing lainya mempunyai fitting jenis katup pemeriksaan di mana frafit diintragiskan menjadi perunggu. Bushing ini memerlukan pemeliharaan yang sangat sedikit. Jangan pernah menggunakan gemuk untuk jenis bearing ini.
  5. Suhu pemanas setelah mesin dipanaskan hingga temperatur operasi, periksa suhu oil. Idealnya, temperatur tersebut adalah 48 oC.
  6. Light curtains biarkan sianra msuk ketika ram bergerak turun. Mesin press seharusnya berhentin dengan segera. Membiarkan sinar masuk pada upstroke dapat menghentikan mesin press. Perhatikan manual pemilik untuk kinerja yang tepat.
  7. Kebersihan periksa untuk memastikan bahwa bidang kerja bersih. Ini membantu memastikan lingkungan kerja yang aman dan mencegah kecelakaan.

( sumber : majalah industri, edisi november 08 hal 28 )



Jumat, 12 Desember 2008

perawatan AC

Perawatan AC agar awet dinginnya.

Merawat AC sebenarnya mudah dan dapat dilakukan sendiri. Untuk menjaga agar AC awet dinginnya, periksalah AC secara periodik setahun sekali. Sebagai langkah penghematan, sebaiknya matikan switch AC agar tidak terbuang percuma saat mesin dinyalakan. Berikut ini bagian-bagian AC yang perlu diperhatikan dalam langkah perawatan :
  1. Selang AC / Hose AC Periksalah selang / hose apakah ada kebocoran atau tidak karena kebocoran dapat menyebabkan AC menjadi tidak dingin.
  2. Receiver / Dryer Periksalah apakah receiver/dryer masih layak pakai atau harus diganti. Perhatikan indikatornya. Bila terjadi kerusakan dan tidak cepat diganti, lama kelamaan kerusakan akan merembet ke alat lain seperti expansion valve, kompresor, dll.
  3. Pelumas : periksalah apakah pelumasnya perlu ditambah.
  4. Condensor : sebagai tempat heat exchange / tempat sirkulasi udara panas berpindah, bagian ini harus dibersihkan. Kotoran yang menumpuk dapat mengurangi udara dingin.
  5. Unit pendingin : Periksalah unit pendingin apakah ada kebocoran. Bila kotor segera bersihkan, karena jika bagian ini kotor, daya dingin tidak dapat tembus keluar karena dinding unitnya dilapisi kotoran tebal. Kalau sudah begitu dapat menimbulkan karat dan bila suatu saat dibersihkan dapat terjadi kebocoran.
  6. Periksalah apakah gas dan freon kurang. Pengisian freon jangan berlebihan dan jangan kekurangan. Untuk mengisi freon / gas harus diperiksa terlebih dahulu oleh bengkel service AC.
  7. Evavorator : periksa juga bagian ini dan bersihkan dari kotoran.